Manusia
dan Kesusastraan
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk
ciptaannya yang lain. Manusia diberikan akal dan pikiran untuk dapat
terus berinovasi dan dapat terus berkembang. Selain diberikan akal
dan pikiran, manusia juga diberikan hati yang dapat merasa atau
perasaan. Manusia dapat merasakan perasaan sedih, senang, sakit dan
lain sebagainya. Hati dan pikiran manusia yang saling berhubungan dan
bekerja sama, dapat memunculkan rasa seni yang tinggi atau juga
perasaan atas sastra yang tinggi. Itulah maksud dari Manusia dan
Kesusastraan.
Sastra
merupakan sebuah nilai yang tidak dapat dihitung, karena sebuah hasil
sastra dapat menenangkan batin setiap orang yang melihat atau
mendengarnya. Sastra juga merupakan sebuah nilai seni yang bernilai
sangat tinggi bahkan sulit jika di setarakan dengan uang, karena
sebuah hasil seni dapat memuaskan seseorang maupun sekelompok orang
secara terus menerus tanpa peduli waktu, dan tempat. Uang dapat saja
habis terpakai, tetapi sebuah nilai seni keindahannya tidak akan
habis dirasakan dan dilihat. Sebuah hasil seni atau sastra dapat kita
rasakan walaupun untuk beberapa abad kemudian. Nilai sastra yang
tinggi adalah sastra atau seni yang dapat membuat orang yang melihat
atau merasakannya berasa bahagia atau terpesona karenanya.
Pada
zaman modern seperti sekarang, manusia dan sastra nampaknya sulit
untuk terpisahkan, mereka ibarat sebuah satu kesatuan yang sulit
untuk dipisahkan. Karena dari itu manusia dan sastra hidup
berdampingan. Sastra atau karya seni lainnya seolah sudah mendarah
daging bagi masyarakat kita. Banyak orang hidup dari sastra, dan
banyak juga orang yang rela membayar tinggi untuk sebuah hasil karya
sastra dari orang lain. Mungkin bukan hanya sastra saja, masih banyak
karya seni lainnya yang sangat menyejukan orang yang melihat atau
mendengarnya. Hanya orang memiliki hati nurani yang suci dan bersih
lah yang mampu memnikmati sebuah hasil karya sastra.
Budaya
di Indonesia sangatlah banyak dan beragam khasnya. Tidak sedikit pula
budaya sebuah daerah berupa sastra. Banyak sekali sastrawan Indonesia
yang sangat baik. Sastra itu sendiri bisa juga dibilang sebagai hasil
murni kecerdasan hati dan pikiran seseorang, karena tidak mudah
membuat hasil karya sastra yang baik dan berkualitas tinggi.
Namun,
zaman era 1980-2000, banyak orang tua yang mengkhawatirkan anaknya
menjadi seorang sastrawan atau seniman. Mereka beranggapan bahwa
menjadi seorang sastrawan atau seniman tidaklah menghasilkan uang
yang banyak. Relatif orang tua zaman dahulu banyak yang berorientasi
pada uang bukan pada kepuasan batin. Mungkin masih banyak yang
teringat dengan pelajaran bahasa Indonesia pada masa sekolah dulu,
pasti dalam setiap buku paket selalu ada puisi yang sama karya
Chairil Anwar yang berjudul “AKU”. Itu puisi yang sampai saat ini
saya tahu selama saya sekolah, itu pelajaran bahasa Indonesia yang
satu-satunya saya ingat. Karya beliau begitu melejit dengan puisinya.
Dengan
adanya sebuah karya sastra membuat hidup ini menjadi lebih berwarna
dan indah. Karya seni utamanya sastra adalah anugrah terindah bagi
yang suka terhadap sebuah karya sastra. Mungkin juga banyak yang
menyukai hasil karya seni lainnya seperti melukis, musik, tari dan
lain lain. Indonesia melimpah sekali kebudayaannya berupa seni
tari-tarian daerah, lagu daerah, bahkan juga hasil karya buatan
Indonesia seperti batik dan wayang. Satu hal yang patut di sesalkan
adalah , belum semua kebudayaan kita mendapat pengakuan dari UNESCO,
banyak negara lain yang iri kepada limpahan kebudayaan negara kita,
utamanya tuh si Malay yang selalu mengakui hasil karya kebudayaan
kita selalu saja diaku – akui olehnya. Tidak hanya membuat kita
sebagai penduduk bangsa ini geram, kita juga seolah ingin sekali
memaki, menghina, negara tetangga kita itu. Tapi, kita harus tetap
tenang sebagai negara yang memiliki pendidikan. Pemerintah juga
dinilai takut atau segan untuk menegur bahkan memberikan peringatan
kepada negara bersangkutan, tidak seperti zamannya Ir.Soekarno yang
sangat lantang berteriak “Ganyang Malaysia” karena saking
geramnya dengan kelakuan negara serumpun itu.
Balik
lagi ke topik, sastra bisa juga disebut sebagai seni yang pintar dan
indah dalam mengolah kata. Di dalam sastra, seseorang dapat dengan
leluasa membuat kumpulan kata atau rangkaian kata kata indah. Mungkin
tidak semua orang dapat memahami arti dari sebuah karya seni sastra,
karena sastra terkadang menggunakan kalimat tingkat tinggi yang
mungkin butuh pemahaman extra dalam memahami sebuah hasil karya
sastra. Sastra memiliki nilai nilai seperti :
- memberikan kesenangan
- memberikan informasi
- memberikan warisan kultural
- memberikan keseimbangan
wawasan
Terkadang
sastra juga banyak mengisahkan perjalan hidup yang terkadang pula
merupakan curhatan hati penulisnya, meski demikian, sebuah karya
sastra dapat dinikmati siapa saja karena ke puitisan sebuah karya
sastra.
Sastra
juga memiliki kata kata yang ambigu, atau memiliki banyak arti dari
sebuah hasil karyanya. Generasi muda khususnya, seharusnya dapat
terus mengmbangkan sebuah hasil sastra, karena Indonesia sesungguhnya
memiliki banyak sekali bibit-bibit sastra yang hebat. Mungkin bukan
hanya sebuah karya sastra saja, bidang seni yang lain juga seharusnya
banyak diminati para generasi muda, dan juga semua kebudayaan yang
ada agar kebudayaan yang ada di negara kita ini dapat terus lestari
dan tidak di aku-akuin oleh negara lain lagi.
Pemerintah
sebenarnya juga sangat berperan penting dalam pencarian bibit yang
handal dan juga dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia. Sastra
hanyalah salah satu jenis seni yang mungkin sebuah anugrah seni,
karena sastra dapat merasuki hati setiap orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar