MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah yang
artinya bagus, cantik, elok, molek daln lain lain. Keindahan selalu
identik dengan kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
memiliki nilai yang abadi dan memiliki daya tarik yang selalu
bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera perorangan, waktu, dan tempat. Banyak jenis jenis yang
dapat dikatakan indah diantaranya :
- Keindahan Seni.
- Keindahan Alam.
- Keindahan Moral.
- Keindahan Intelektual.
Keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan
kata-kata. Ada juga yang berpendapat bahwa keindahan adalah kumpulan
hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda
itu dan si pengamat.
Sebagian Filsuf lain menghubungkan
pengertian keindahan dengan ide kesenangan yang merupakan sesuatu
yang menyenangkan terhadap pengelihatan atau pendegaran. Filsuf abad
pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan bahwa keindahan
adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Dalam era modern, banyak sekali makna
keindahan, oleh karena itu orang-orang lebih suka membicarakan seni
sebagai simbol keindahan. Keindahan itu sebenarnya alamiah. Alam
semesta ini penuh dengan keindahan, itu berarti bahwa keindahan
adalah ciptaan Tuhan YME.
Pengungkapan Keindahan dalam karya
seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula.
Motivasi itu dapat berupapengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan dan
lain-lain. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan
manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Berikut ini akan dijelaskan alasan.motivsi dan tujuan seniman
menciptakan keindahan.
- Tata Nilai yang telah usang.
Tata nilai yang terjelma dalam adat
istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga
dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan
nilai-nilai kemanusiaan.
- Kemerosotan Zaman.
Keadaan yang merendahakan derajat dan
nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan
moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang
bejad terutama dai segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini
dipenuhinya tanpa meghiraukan ketentuan-ketentuan hukum dan agama dan
juga moral masyrakat.
- Penderitaan Manusia.
Banyak faktor yang membuat manusia itu
menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu
sendiri. Manusia lah yang membuat orang menderita sebagai akibat
nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
- Keagungan Tuhan.
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan
melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta
kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak
ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan
Tuhan itu. Seindah-indahnya menusia membuat sesuatu yang indah,
tidaklah akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan YME.
B. Renungan.
Renungan berasal dari kata renung yang
artinya diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan
mendalam, Renungan adalah hasil dari merenung. Dalam merenung dalam
menciptakan sebuah karya seni ada beberapa teori, yaitu :
a. Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah
bahwa “arts is an expresition of human feeling”
( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini
terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman
ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952)
Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan
pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi
adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan
tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan
(images).”
Seorang tokoh lainnya
adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah
memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah
mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan
berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam
kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami
perasaan yang sama.
b. Teori Metafisik.
Teori seni yang bercotak
metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk
sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori
seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan
(imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan
adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa
taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan
cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat
manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
c. Teori Psikologis.
Para ahli estetik dalam
abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni
dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode
psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa
proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah
sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk
terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang
dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert
Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni
adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada
dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan
segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan
energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification
theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar