Selasa, 24 April 2012

Manusia dan Keindahan


                                                            MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek daln lain lain. Keindahan selalu identik dengan kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang abadi dan memiliki daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu, dan tempat. Banyak jenis jenis yang dapat dikatakan indah diantaranya :


  1. Keindahan Seni.
  2. Keindahan Alam.
  3. Keindahan Moral.
  4. Keindahan Intelektual.

Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada juga yang berpendapat bahwa keindahan adalah kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dan si pengamat.

Sebagian Filsuf lain menghubungkan pengertian keindahan dengan ide kesenangan yang merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap pengelihatan atau pendegaran. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Dalam era modern, banyak sekali makna keindahan, oleh karena itu orang-orang lebih suka membicarakan seni sebagai simbol keindahan. Keindahan itu sebenarnya alamiah. Alam semesta ini penuh dengan keindahan, itu berarti bahwa keindahan adalah ciptaan Tuhan YME.

Pengungkapan Keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupapengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan dan lain-lain. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan dijelaskan alasan.motivsi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.

- Tata Nilai yang telah usang.

Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.

- Kemerosotan Zaman.

Keadaan yang merendahakan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dai segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa meghiraukan ketentuan-ketentuan hukum dan agama dan juga moral masyrakat.

- Penderitaan Manusia.

Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusia lah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
- Keagungan Tuhan.

Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indahnya menusia membuat sesuatu yang indah, tidaklah akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan YME.

B. Renungan.

Renungan berasal dari kata renung yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan mendalam, Renungan adalah hasil dari merenung. Dalam merenung dalam menciptakan sebuah karya seni ada beberapa teori, yaitu :

a. Teori Pengungkapan.

Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

b. Teori Metafisik.

Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi

c. Teori Psikologis.

Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni  adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar