Kamis, 10 Mei 2012

Manusia dan Pandangan Hidup


MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup muncul dalam waktu yang panjang dan tidak singkat. Setiap orang di dunia ini memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,pedoman,arahan,petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian, pandangan hidup membutuhkan proses yang lama untuk dapat terjadi. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal pikiran sehingga diakui kebenarannya.Pandangan hidup banyak sekali ragam dan macamnya, namun pandangan hidup dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu :

1.Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  1. pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara.
  2. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, dan keyakinan. Keempat unsur tersebut merupakan sebuah rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.

B. Cita-Cita

Dalam KBBI cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum terpenuhi, maka cita-cita itu disebut sebgai angan-angan saja.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsapun memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Sebagai contoh bangsa Indonesia mendirikan suatu negara yang merupakan sarana untuk menjadi bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.

C. Kebajikan

Kebajjikan atau kebaikan ataupun perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri dari jiwa dan badan. Keduanya terpisah jika manusia tersebut meninggal. Setiap manusia memiliki pendapatnya sendiri – sendiri. Manusia merupakan makhluk sosial manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan dengan manusia lainnya, saling tolong menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruknya itu ditentukan oleh suara hati yang amat besar dan penting dalam hidup manusia. Suara hati selalu memilih yang baik, oleh karena itu selalu mendesak yang baik bagi dirinya. Jika bertindak mengikuti suara hati maka yang dilakukannya itu adalah tindakan yang baik pula. Sebaliknya, perbuatan atau tindakan yang berlawanan dengan suara hati, maka tindakan itu adalah tindakan yang buruk.


D. Usaha/ Perjuangan

Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus terus berupaya keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun tenaga/jasmani, atau dengan keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja dengan otaknya ketimbang dengan jasmaninya. Sebaliknya, para buruh bekerja dengan jasmaninya, para tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan keduanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harka dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu menjadi miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya. Untuk bekerja keras, manusia dibatasi oleh kemampuan , karena kemampuan terbatas timbulah perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama manusia. Kemampuan itu terbatas pada fisik, dan keahlian dan keterampilan. Karena itu, mencari ilmu dan keahlian menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki setiap manusia.

E. Keyakinan / Kepercayaan

Keyakinan dan kepecayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafah yaitu aliran naturalisme, intelektualisme, dan gabungan.

a. Naturalisme
Hdup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan yang paling tinggi. Kekuatan gaib itu diberikan oleh Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya, secara mutlak dikuasai oleh Tuhan. Aliran ini bersifat spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu yang mana yang benar? Yang benar adalah keyakinan. Bagi yang kita yang percaya, Tuhan itu ada, sebaliknya bagi yang tidak percaya atau atheis yang ada hanyalah natur.

b. Intelektualisme

Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal, manusia berpikir. Mana yang menurut akalnya baik dan mana yang menurutnya buruk. Akal berasal dari bahasa Arab yang yartinya kalbu, yang berpusat dihati, sehingga timbulah yang disebut dengan hati nurani.

c. gabungan

Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal, kekuatan gaib yaitu kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar atau tidaknya sesuatu.

F. Langkah-langkah berpandangan Hidup Yang Baik.

  1. Mengenal pandangan hidup kita.
  2. Mengerti pandangan hidup yang kita inginkan.
  3. Menghayati pandangan hidup yang sedang dilakukan.
  4. Meyakini akan pandangan hidup kita.
  5. Mengabdi kepada pandangan hidup.
  6. Mengankan pandangan hidup.

*Sumber : Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji

1 komentar: