Senin, 21 Mei 2012

Manusia dan tanggung jawab


Manusia dan Tanggung Jawab

            Manusia diciptakan dengan penuh anugrah, baik berupa kesehatan maupun berupa materi atau kekayaan harta benda. Semua yang telah diberikan oleh Allah haruslah dipertanggung jawabkannya di akhirat, digunakan untuk apa waktu saat sehatmu, digunakan untuk apa harta milikmu. Itu adalah tanggung jawab kita sebagai makhluk ciptaan Allah untuk bertanggung jawab atas apa yang telah ia berikan. Contoh mudahnya seperti ini, anda memiliki sebuah laptop, teman anda yang sedang persiapan ingin presentasi menggunakan laptop, namun ia tidak memilikinya, kemudian ia meminjam laptop anda, saat sedang presentasi kemudian laptop anda tanpa sengaja terjatuh olehnya, apakah yang akan anda lakukan, pastilah hal pertama yang anda pikirkan adalah menyuruh teman anda itu untuk bertanggung jawab atas laptop anda. Sesama manusia yang bukan siapa-siapa saja kita dituntut memiliki sebuah tanggung jawab, apalagi dengan sang pencipta manusia dan pemilik alam semesta ini. Kita tinggal di bumi Allah, kita wajib menjaga apa yang sudah Allah berikan kepada kita, karena kita pasti dimintai pertanggung jawabannya nanti di akhirat.

            Tanggung jawab atau responsibility merupakan bagian hidup manusia. Kita dituntut untuk bertanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan. Orang yang didunia ini tidak mau bertanggung jawab, akan dipaksa bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Ada pihak kepolisian, pengadilan, dan lembaga hukum lainnya. Utamanya adalah pengadilan, seorang hakim dituntut untuk mengadili seseorang yang berbuat salah untuk seadil-adilnya untuk menyeimbangkan antara pa yang telah ia lakukan dengan hukumannya. Namun, sekarang di negara kita sulit untuk meminta pertanggung jawaban seseorang. Contohnya saja koruptor, seorang yang mengambil uang rakyat milyaran rupiah hanya 2 sampai 3 tahun, ironi sekali, tidak seimbang antara apa yang telah dilakukannya dengan pertanggung jawaban dunianya. Bahkan tidak sedikit pula para terdakwa menyogok hakim yang notabene adalah perpanjangan keadilan Allah didunia ini, karena kita tahu bersama Allah adalah hakim yang paling adil.

            Pertanggung jawaban manusia di dunia ini bukanlah apa apa, karena kita akan menerima dan dipaksa menerima pertanggung jawaban kita didunia ini di akhirat nanti. Dalam setiap hal yang kita lakukan pasti memiliki dampak, baik langsung ataupun tidak langsung. Seorang ayah bertanggung jawab menafkahi istri dan anaknya, seorang presiden bertanggung jawab atas rakyatnya, seorang pemimpin bertanggung jawab atas anggotanya. Bertanggung jawab menjadi hal yang wajib yang harus ada pada setiap orang karena terkadang menyangkut seseorang maupun sekelompok orang baik terhadap fisik maupun jasmaninya. Rasa bertanggung jawab harus sudah ditanam kepada anak-anak, agar tidak ada lagi generasi yang menolak pertanggung jawabannya.

            Sebagai manusia, manusia yang berani bertanggung jawab adalah manusia yang gentlemen atau berani menanggung akibatnya dari apa yang telah mereka perbuat. Namun sayangnya, zaman sekarang sangat sedikit sekali orang yang berani bertanggung jawab, lebih banyak orang hanya sebatas berteriak namun tidak berani menampakkan dirinya. Pertanggung jawaban merupakan sebuah dasar atau pondasi yang harus dimiliki oleh setiap orang, karena orang berani menanggung akibat dari apa yang telah dilakukannya bisa disebut sebagai orang yang jujur. Orang yang berjiwa besar selalulah memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Nilai dari sebuah pertanggung jawaban akan sangat mahal dibandingkan dengan apa yang telah mereka lakukan. Karena, biasanya pertanggung jawaban akan lebih sulit daripada melakukannya. Contohnya saja teman saya meminjam hp temannya, namun saat sedang dipakai, hp tersebut terjatuh dan rusak, teman saya tersebut harus menabung untuk mengganti hp yang telah rusak tersebut. Dari kasus tersebut terlihat sekali bahwa pertanggung jawaban mahal harganya ketimbang kita melakukan suatu sebab tertentu.

            Pemimpin yang bijak dan bertanggung jawab akan lebih baik dibandingkan dengan pemimpin yang cerdas, pandai, dan kaya materi. Mengigat saat menulis ini sedang heboh pilkada DKI Jakarta, kita harus memilih pemimpin yang bukan hanya baik saja, namun penuh tanggung jawab kepada masyarakatnya. Jika lagi heboh pemilu ataupun pilkada, semua calon akan menggemborkan wacana – wacana yang membahagiakan masyarakat, namun sedikit sekali yang berani bertanggung jawab atas apa yang pernah diucapkannya saat pemilu. Rakyat tidak butuh janji manis saja, namun rakyat butuh janji yang merupakan pertanggung jawabanya saat pemilu. Pemimpin yang berani bertanggung jawab mencerminkan kepemimpinan yang jujur dan bersih.

            Bila dipantau, saat ini sedikit sekali orang berani bertanggung jawab, sekarang malah cenderung salah menyalahkan. Seperti halnya orang kentut (maaf contohnya seperti ini, agar mudah dipahami), orang yang kentut jarang sekali mengaku, karena jika ia mengaku, maka resikonya dijauhi orang-orang disekitarnya, mereka cenderung saling menyalahkan dan tetap bersembunyi dalam kebauannya itu. Jarang sekali ada orang yang kentut kemudian mengaku dan mengatakan “maaf, saya kentut”, resiko terburuknya adalah dicela, namun ini tetap baik, anggun dalam kentut. Mengapa anggun ? Kentut itu termasuk hal manusiawi. Mustahil bahwa setiap orang tidak pernah kentut, dan orang yang mengaku ini adalah manusia yang berani bertanggung jawab tidak hanya sebatas memberikan aroma tidak sedap ke sekitarnya, namun rela dicemooh.

            Menurut saya, tanggung jawab adalah sebuah kebudayaan yang harus di lestarikan dan juga di jaga keadaannya dalam setiap hati manusia, karena bila kita sudah kehilangan sebuah rasa tanggung jawab, disitulah kita sudah kehilangan rasa manusiawi kita, karena pertanggung jawaban terhadap sesama manusia akan lebih sulit ketimbang bertanggung jawab pada diri sendiri. Sebuah tanggung jawab yang besar haruslah diiringi dengan kejujuran yang besar pula, seperti halnya contoh diatas tadi, seorang presiden memiliki tanggung jawab yang besar, bila tidak ada rasa kejujuran yang besar pula, sebuah negara akan menjadi negara yang penuh dengan kekotoran, seperti banyaknya korupsi, penyalahgunaan wewenang, tindakan semena-mena, bahkan berindikasi pada menghilangkan nyawa seseorang. Saya dan anda yang membaca tulisan ini mungkin tidak ingin negara kita menjadi demikian, namun gejalanya sudah hampir mirip, banyaknya kasus korupsi, tindakan semena-mena seperti yang pernah terjadi tentang seseorang yang memiliki senjata api dengan semena-mena memamerkan bahkan mengeretak pelayan sebuah restoran, banyaknya geng motor berkeliaran, para geng motor tersebut yang bertindak diluar batas adalah contoh sosial mengenai hilangnya rasa manusiawi karena dengan tidak ragu menyakiti seseorang, menjarah toko dengan tidak bertanggung jawab.

            Kesimpulan dari tulisan ini adalah marilah kita tumbuhkan sikap berani mengatakan yang salah dan membela yang benar secara bertanggung jawab, jangan hanya berani bicara saja, namun takut bertindak. Kita juga berdoa agar negara ini dipimpin oleh pemimpin yang bertanggung jawab agar tidak ada lagi kasus HAM, pelanggaran batas wilayah, kemiskinan, kelaparan dan masalah pelik lainnya yang dimiliki bangsa ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar