Manusia
dan Tanggung Jawab
Manusia diciptakan dengan penuh
anugrah, baik berupa kesehatan maupun berupa materi atau kekayaan harta benda.
Semua yang telah diberikan oleh Allah haruslah dipertanggung jawabkannya di
akhirat, digunakan untuk apa waktu saat sehatmu, digunakan untuk apa harta
milikmu. Itu adalah tanggung jawab kita sebagai makhluk ciptaan Allah untuk
bertanggung jawab atas apa yang telah ia berikan. Contoh mudahnya seperti ini,
anda memiliki sebuah laptop, teman anda yang sedang persiapan ingin presentasi
menggunakan laptop, namun ia tidak memilikinya, kemudian ia meminjam laptop
anda, saat sedang presentasi kemudian laptop anda tanpa sengaja terjatuh
olehnya, apakah yang akan anda lakukan, pastilah hal pertama yang anda pikirkan
adalah menyuruh teman anda itu untuk bertanggung jawab atas laptop anda. Sesama
manusia yang bukan siapa-siapa saja kita dituntut memiliki sebuah tanggung
jawab, apalagi dengan sang pencipta manusia dan pemilik alam semesta ini. Kita
tinggal di bumi Allah, kita wajib menjaga apa yang sudah Allah berikan kepada
kita, karena kita pasti dimintai pertanggung jawabannya nanti di akhirat.
Tanggung jawab atau responsibility
merupakan bagian hidup manusia. Kita dituntut untuk bertanggung jawab atas
apa yang telah kita lakukan. Orang yang didunia ini tidak mau bertanggung
jawab, akan dipaksa bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Ada pihak
kepolisian, pengadilan, dan lembaga hukum lainnya. Utamanya adalah pengadilan,
seorang hakim dituntut untuk mengadili seseorang yang berbuat salah untuk
seadil-adilnya untuk menyeimbangkan antara pa yang telah ia lakukan dengan
hukumannya. Namun, sekarang di negara kita sulit untuk meminta pertanggung
jawaban seseorang. Contohnya saja koruptor, seorang yang mengambil uang rakyat
milyaran rupiah hanya 2 sampai 3 tahun, ironi sekali, tidak seimbang antara apa
yang telah dilakukannya dengan pertanggung jawaban dunianya. Bahkan tidak
sedikit pula para terdakwa menyogok hakim yang notabene adalah perpanjangan
keadilan Allah didunia ini, karena kita tahu bersama Allah adalah hakim yang
paling adil.
Pertanggung jawaban manusia di dunia
ini bukanlah apa apa, karena kita akan menerima dan dipaksa menerima
pertanggung jawaban kita didunia ini di akhirat nanti. Dalam setiap hal yang
kita lakukan pasti memiliki dampak, baik langsung ataupun tidak langsung.
Seorang ayah bertanggung jawab menafkahi istri dan anaknya, seorang presiden
bertanggung jawab atas rakyatnya, seorang pemimpin bertanggung jawab atas
anggotanya. Bertanggung jawab menjadi hal yang wajib yang harus ada pada setiap
orang karena terkadang menyangkut seseorang maupun sekelompok orang baik
terhadap fisik maupun jasmaninya. Rasa bertanggung jawab harus sudah ditanam
kepada anak-anak, agar tidak ada lagi generasi yang menolak pertanggung
jawabannya.
Sebagai manusia, manusia yang berani
bertanggung jawab adalah manusia yang gentlemen atau berani menanggung
akibatnya dari apa yang telah mereka perbuat. Namun sayangnya, zaman sekarang
sangat sedikit sekali orang yang berani bertanggung jawab, lebih banyak orang
hanya sebatas berteriak namun tidak berani menampakkan dirinya. Pertanggung
jawaban merupakan sebuah dasar atau pondasi yang harus dimiliki oleh setiap
orang, karena orang berani menanggung akibat dari apa yang telah dilakukannya
bisa disebut sebagai orang yang jujur. Orang yang berjiwa besar selalulah
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Nilai dari sebuah pertanggung jawaban
akan sangat mahal dibandingkan dengan apa yang telah mereka lakukan. Karena,
biasanya pertanggung jawaban akan lebih sulit daripada melakukannya. Contohnya
saja teman saya meminjam hp temannya, namun saat sedang dipakai, hp tersebut
terjatuh dan rusak, teman saya tersebut harus menabung untuk mengganti hp yang
telah rusak tersebut. Dari kasus tersebut terlihat sekali bahwa pertanggung
jawaban mahal harganya ketimbang kita melakukan suatu sebab tertentu.
Pemimpin yang bijak dan bertanggung
jawab akan lebih baik dibandingkan dengan pemimpin yang cerdas, pandai, dan
kaya materi. Mengigat saat menulis ini sedang heboh pilkada DKI Jakarta, kita
harus memilih pemimpin yang bukan hanya baik saja, namun penuh tanggung jawab
kepada masyarakatnya. Jika lagi heboh pemilu ataupun pilkada, semua calon akan
menggemborkan wacana – wacana yang membahagiakan masyarakat, namun sedikit
sekali yang berani bertanggung jawab atas apa yang pernah diucapkannya saat
pemilu. Rakyat tidak butuh janji manis saja, namun rakyat butuh janji yang
merupakan pertanggung jawabanya saat pemilu. Pemimpin yang berani bertanggung
jawab mencerminkan kepemimpinan yang jujur dan bersih.
Bila dipantau, saat ini sedikit
sekali orang berani bertanggung jawab, sekarang malah cenderung salah
menyalahkan. Seperti halnya orang kentut (maaf contohnya seperti ini, agar
mudah dipahami), orang yang kentut jarang sekali mengaku, karena jika ia
mengaku, maka resikonya dijauhi orang-orang disekitarnya, mereka cenderung
saling menyalahkan dan tetap bersembunyi dalam kebauannya itu. Jarang sekali
ada orang yang kentut kemudian mengaku dan mengatakan “maaf, saya kentut”,
resiko terburuknya adalah dicela, namun ini tetap baik, anggun dalam kentut.
Mengapa anggun ? Kentut itu termasuk hal manusiawi. Mustahil bahwa setiap orang
tidak pernah kentut, dan orang yang mengaku ini adalah manusia yang berani
bertanggung jawab tidak hanya sebatas memberikan aroma tidak sedap ke
sekitarnya, namun rela dicemooh.
Menurut saya, tanggung jawab adalah
sebuah kebudayaan yang harus di lestarikan dan juga di jaga keadaannya dalam
setiap hati manusia, karena bila kita sudah kehilangan sebuah rasa tanggung
jawab, disitulah kita sudah kehilangan rasa manusiawi kita, karena pertanggung
jawaban terhadap sesama manusia akan lebih sulit ketimbang bertanggung jawab
pada diri sendiri. Sebuah tanggung jawab yang besar haruslah diiringi dengan
kejujuran yang besar pula, seperti halnya contoh diatas tadi, seorang presiden
memiliki tanggung jawab yang besar, bila tidak ada rasa kejujuran yang besar
pula, sebuah negara akan menjadi negara yang penuh dengan kekotoran, seperti
banyaknya korupsi, penyalahgunaan wewenang, tindakan semena-mena, bahkan
berindikasi pada menghilangkan nyawa seseorang. Saya dan anda yang membaca
tulisan ini mungkin tidak ingin negara kita menjadi demikian, namun gejalanya
sudah hampir mirip, banyaknya kasus korupsi, tindakan semena-mena seperti yang
pernah terjadi tentang seseorang yang memiliki senjata api dengan semena-mena
memamerkan bahkan mengeretak pelayan sebuah restoran, banyaknya geng motor berkeliaran,
para geng motor tersebut yang bertindak diluar batas adalah contoh sosial
mengenai hilangnya rasa manusiawi karena dengan tidak ragu menyakiti seseorang,
menjarah toko dengan tidak bertanggung jawab.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah
marilah kita tumbuhkan sikap berani mengatakan yang salah dan membela yang
benar secara bertanggung jawab, jangan hanya berani bicara saja, namun takut
bertindak. Kita juga berdoa agar negara ini dipimpin oleh pemimpin yang
bertanggung jawab agar tidak ada lagi kasus HAM, pelanggaran batas wilayah,
kemiskinan, kelaparan dan masalah pelik lainnya yang dimiliki bangsa ini. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar