Kamis, 07 Juni 2012

Manusia dan Harapan


MANUSIA DAN HARAPAN

Harapan pastinya dimiliki oleh setiap manusia. Orang yang tidak memiliki harapan berarti orang itu telah mati dalam hidup. Harapan itu tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Setiap usaha yang kita lakukan pasti ada harapan yang terkandung didalamnya. Berhasil atau tidaknya sebuah harapan bergantung pada usaha orang yang memiliki harapan. Harapan harus berdasarkan pada kepercayaan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap Tuhan YME. Untuk mewujudkan sebuah harapan, harus ada usaha yang sungguh-sungguh dan disertai dengan doa kepada Tuhan YME. Harapan bersal dari kata harap yang berarti keinginan suapaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diingikan dapat terjadi. Dengan demikian, harapan tentunya menyangkut masa depan.


Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk sosial, setiap lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni disuatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Ditengah-tengah masyrakat itulah seseorang berkembang biak dan saling berinteraksi sehingga munculah sebuah harapan. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri setiap manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan YME. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dll.. kodrat juga dimiliki oleh binatang dan tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan memerlukan makanan dan akhirnya akan mati. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat, pembawaan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau atau hidup bersama dengan manusia lainnya. Dengan kodrat ini, maka manusia memiliki harapan.

Dorongan Kebutuhan Hidup

sudah menjadi kodrat pula jikalau manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup menyangkut kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani menyangkut kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian, rumah, ketenangan, dll. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia bekerjasama dengan manusia lainnya. Karena kemampuan manusia sangatlah terbatas maka muncullah manusia sebagai makhluk sosial.

Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu, maka manusia memiliki harapan . Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a. kelangsungan hidup
b. keamanan
c. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
d. diakui lingkungan
e. perwujudan cita-cita

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan dan keyakinan akan sesuatu. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan, artinya diberitahukan oleh Tuhan langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besarnya, kepercayaan terhadap agama menjadi keyakinan yang paling besar.. hak berpikir bebas, hak atas kewakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan masing-masing.

Kebenaran atau benar amatlah sangat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap, dan perasaan. Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar, ketidak benaran dalam bertindak maupun berucap dapat mencemarkan dan menjatuhkan namanya. Ajaran kebenaran dapat kita temui dalam ajaran agama lainnya.

Dr. Yuyun Suriasumantri mengatakan ada tiga teori kebenaran, yaitu :

a. Teori koherensi atau konsistensi, yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya.

b. Teori Korenpondensi, yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

c. Teori Pragmatis, yaitu suatu kebenaran pernyataan diukur dengan kriteria pakah pernyataan tersebut bersifat fungsional.


Berikut adalah berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya

1. Kepercayaan kepada diri sendiri.
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan kepada setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya kepada Tuhan YME.

2. Kepercayaan kepada orang lain.
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain sudah tentu percaya kepada kata hatinya sendiri.

3. Kepercayaan kepada pemerintah.
Negara / pemerintah adalah ciptaan Tuhan dan berasal dari Tuhan, dengan ini maka kita harus percaya kepada negara / pemerintah.

4. Kepercayaan kepada Tuhan.
Tuhan adalah pencipta alam semesta, sudah sepantasnyalah kita harur bertakwa dan percaya kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar