Minggu, 23 Maret 2014

Penalaran Deduktif


Penalaran Deduktif

Pengertian

Penalaran deduktif adalah cara berpikir yang menarik kesimpulan yang khusus dari pernyataan yang umum. Silogisme merupakan metode dalam penarikan kesimpulan pada penalaran deduktif Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.

Silogisme

Silogisme adalah metode penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan (proposisi) dan sebuah kesimpulan (konklusi). Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari :

  1. Silogisme Kategorial
    adalah silogisme yang semua pernyataan atau proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis - premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi:
  • premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat
  • premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek).
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Pohon mangga adalah tumbuhan (premis minor).
Pohon manggan membutuhkan air (Konklusi)

2. Silogisme Hipotesis
  • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
         Contoh:
         Jika hujan saya bawa payung(mayor)
         Sekarang hujan.(minor)
         Saya membawa payung (konklusi).
  • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya. Contoh:
      • Jika hujan, jalanan becek(mayor).
        Saat ini jalan becek (minor).
        Hujan telah turun (konklusi)
  • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
    Contoh:
      Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul. Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa..
      Kegelisahan tidak akan timbul.
  • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
    Contoh:
      Bila masyarakat berdemo, pihak penguasa akan gelisah.
      Pihak penguasa tidak gelisah.
      Masyarakat tidak berdemo.

 

3. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu jika premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. 
Contoh:
Nenek Nina berada di Surabaya atau Malang.
Nenek Sumi berada di Surabaya.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Malang.

Entimen

Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Entimen tidak perlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang menjadi penyebabnya. 
Contoh: 
Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
Ali pegawai yang baik.
Ali tidak mau menerima suap.

Rantai Deduksi

Penalaran dari beberapa silogisme yang menbentuk suatu rantai penalaran. Karena bisa saja sebuah penalaran tidak hanya pada sebuah silogisme saja, namun dapat dirangkaikan dengan silogisme lainnya.


Sumber dan referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://seviaindah.blogspot.com/2011/04/contoh-rantai-deduksi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar